Mencari ide bisnis sampingan untuk mahasiswi seringkali menjadi tantangan di tengah padatnya jadwal kuliah dan keterbatasan modal. Namun, keinginan untuk mandiri secara finansial, menambah pengalaman, atau sekadar menyalurkan hobi menjadi uang adalah motivasi kuat yang tak bisa diabaikan.

Memulai bisnis sampingan selagi kuliah bukan hanya soal mencari uang tambahan. Manfaatnya jauh lebih besar dan bisa menjadi investasi berharga untuk masa depanmu. Berikut beberapa alasan kuat mengapa kamu patut mempertimbangkannya:
Untuk memberimu gambaran cepat, berikut adalah perbandingan beberapa ide bisnis sampingan yang paling umum dipilih oleh mahasiswi, diurutkan berdasarkan berbagai faktor penting.
| Ide Bisnis | Estimasi Modal Awal | Tingkat Keahlian | Potensi Penghasilan | Fleksibilitas Waktu |
|---|---|---|---|---|
| Penulis Konten Freelance | Rp 0 – Rp 200.000 (Untuk kursus/tools) | Menengah (Menulis & Riset) | Menengah – Tinggi | Sangat Tinggi |
| Admin Media Sosial | Rp 0 (Modal HP & Kuota) | Pemula – Menengah | Menengah | Tinggi |
| Bisnis Thrift Shop | Rp 300.000 – Rp 1.000.000 (Untuk stok awal) | Pemula (Kurasi & Pemasaran) | Menengah | Tinggi |
| Guru Les Privat | Rp 0 | Menengah (Menguasai mata pelajaran) | Menengah – Tinggi | Sedang (Tergantung jadwal murid) |
| Jualan Makanan Ringan | Rp 200.000 – Rp 500.000 (Bahan baku) | Pemula (Memasak dasar) | Rendah – Menengah | Sedang |
Sekarang, mari kita bedah satu per satu 20 ide bisnis sampingan yang telah dikelompokkan ke dalam beberapa kategori agar kamu lebih mudah memilih yang paling sesuai dengan minat dan keahlianmu.
Jika kamu memiliki imajinasi tinggi dan akrab dengan dunia digital, kategori ini sangat cocok untukmu. Modal utamanya adalah kreativitas, laptop, dan koneksi internet.
Permintaan akan konten tulisan berkualitas (artikel blog, caption media sosial, deskripsi produk) sangat tinggi. Jika kamu hobi menulis dan mampu merangkai kata dengan baik, ini adalah tambang emas.
Modal: Laptop dan internet.
Cara Memulai: Buat portofolio tulisan di blog pribadi atau platform seperti Medium. Kemudian, tawarkan jasamu di situs freelance seperti Upwork, Sribulancer, atau grup Facebook yang relevan.
Banyak UMKM dan startup membutuhkan logo, poster, konten visual untuk media sosial, atau desain kemasan. Kamu bisa menggunakan tools gratis seperti Canva untuk memulai atau software profesional jika sudah menguasainya.
Modal: Laptop dengan spesifikasi cukup dan langganan software (opsional).
Cara Memulai: Kumpulkan karya terbaikmu di Behance atau Instagram. Tawarkan jasa desain dengan harga khusus mahasiswa untuk menarik klien pertama.
Hampir semua bisnis kini butuh eksistensi di media sosial, namun tidak semuanya punya waktu untuk mengelolanya. Tugasmu adalah membuat jadwal konten, membalas komentar/DM, dan meningkatkan interaksi.
Modal: Smartphone dan pemahaman mendalam tentang platform media sosial (Instagram, TikTok, dll).
Cara Memulai: Tawarkan bantuan untuk mengelola media sosial milik teman atau bisnis kecil di sekitarmu sebagai portofolio awal.
Berbeda dari influencer, UGC creator membuat konten (video atau foto) yang menampilkan produk seolah-olah mereka adalah pelanggan biasa. Konten ini kemudian digunakan oleh brand untuk materi iklan. Kamu tidak perlu punya banyak followers.
Modal: Smartphone dengan kamera bagus dan kreativitas.
Cara Memulai: Buat portofolio video pendek di TikTok atau Instagram Reels yang mereview produk. Hubungi brand-brand kecil dan tawarkan jasamu.
Kebutuhan konten video terus meroket. Para YouTuber, content creator, hingga perusahaan membutuhkan editor video untuk menyatukan klip, menambahkan musik, dan efek.
Modal: Laptop dan software editing (CapCut versi PC atau Filmora sudah cukup untuk pemula).
Cara Memulai: Edit video-videomu sendiri sebagai contoh, atau tawarkan jasa edit gratis untuk satu video kepada teman yang merupakan creator.
Jika kamu punya kamera (bahkan kamera HP yang mumpuni) dan mata yang jeli, kamu bisa menawarkan jasa foto produk untuk UMKM, foto wisuda teman, atau foto acara kecil.
Modal: Kamera dan skill fotografi dasar.
Cara Memulai: Bangun portofolio di Instagram. Tawarkan paket foto dengan harga terjangkau untuk lingkungan kampus.
Ini adalah bisnis sampingan klasik yang tak pernah mati. Kamu bisa mengajar anak-anak SD-SMA mata pelajaran yang kamu kuasai atau bahkan mengajar teman seangkatan yang kesulitan di mata kuliah tertentu.
Modal: Nol, hanya pengetahuan.
Cara Memulai: Promosikan jasamu di grup WhatsApp angkatan, lingkungan sekitar rumah, atau daftar di platform bimbingan belajar online.
Jika kamu menguasai bahasa asing (terutama Inggris), banyak pihak membutuhkan jasa terjemahan dokumen, artikel, atau abstrak skripsi.
Modal: Kemampuan bahasa dan laptop.
Cara Memulai: Bergabung dengan komunitas penerjemah di media sosial dan tawarkan jasamu di platform freelance.
Banyak mahasiswa tingkat akhir, peneliti, atau jurnalis yang membutuhkan bantuan untuk mengubah rekaman audio wawancara menjadi teks. Pekerjaan ini butuh ketelitian dan pendengaran yang baik.
Modal: Laptop, headset, dan koneksi internet.
Cara Memulai: Tawarkan jasamu ke kakak tingkat yang sedang mengerjakan skripsi atau di grup-grup mahasiswa pascasarjana.
Beberapa mahasiswa mungkin kesulitan mencatat atau berhalangan hadir. Kamu bisa menawarkan jasa membuat rangkuman materi kuliah yang rapi dan terstruktur dari setiap pertemuan.
Modal: Kemampuan mencatat cepat dan rapi.
Cara Memulai: Tawarkan ke teman-teman sekelasmu. Kamu bisa menjualnya per pertemuan atau paket satu semester.
Ini adalah cara jualan paling minim risiko. Sebagai reseller, kamu menyetok sedikit barang. Sebagai dropshipper, kamu bahkan tidak perlu stok sama sekali. Kamu hanya perlu memasarkan produk dari supplier.
Modal: Hampir nol (untuk dropship), rendah (untuk reseller).
Cara Memulai: Cari supplier terpercaya di marketplace, pilih produk yang kamu suka (misal: skincare, baju, aksesori), dan pasarkan di media sosialmu.
Menjual pakaian bekas layak pakai sedang menjadi tren. Kamu bisa menjual pakaian pribadimu yang sudah tidak terpakai atau berburu di pasar barang bekas untuk dijual kembali.
Modal: Bisa dimulai dari lemari sendiri atau modal Rp 300.000-an untuk membeli satu karung ‘bal segel’.
Cara Memulai: Cuci bersih dan setrika pakaian. Foto dengan menarik dan jual di Instagram atau marketplace seperti Carousell.
Anak kos seringkali butuh cemilan atau makanan siap saji. Kamu bisa membuat kue kering, salad buah, atau nasi kotak sederhana dan menawarkannya kepada teman-teman kampus.
Modal: Relatif kecil, sesuai dengan skala produksi.
Cara Memulai: Mulai dengan sistem pre-order (PO) agar tidak ada bahan yang terbuang.
Saat kamu pergi ke acara tertentu (misal: pameran buku, konser K-Pop) atau ke luar kota, tawarkan jasa titip beli barang kepada teman-temanmu. Keuntungannya didapat dari fee jastip per barang.
Modal: Uang talangan untuk membeli barang (yang akan diganti).
Cara Memulai: Umumkan rencana jastipmu di media sosial beberapa hari sebelum acara.
Jika kamu terampil membuat gelang, kalung, stiker, atau produk kerajinan lainnya, kamu bisa menjualnya. Produk unik buatan tangan memiliki nilai jual tersendiri.
Modal: Tergantung bahan baku, bisa sangat minim.
Cara Memulai: Jual kreasimu di media sosial atau titipkan di toko-toko lokal.
Bantu orang yang tidak punya waktu atau bingung memilih pakaian. Kamu bisa menawarkan jasa mencarikan outfit sesuai budget dan gaya mereka, baik secara online maupun menemani langsung di mal.
Modal: Selera fashion yang bagus dan kemampuan komunikasi.
Cara Memulai: Buat konten OOTD (Outfit of The Day) di media sosial untuk membangun citra sebagai fashion enthusiast.
Permintaan MUA untuk acara wisuda, lamaran, atau pesta tidak pernah sepi. Jika kamu punya bakat merias, ini bisa jadi bisnis yang sangat menguntungkan.
Modal: Investasi pada produk makeup berkualitas (bisa dicicil).
Cara Memulai: Tawarkan jasa rias gratis atau dengan harga teman kepada sahabatmu sebagai model. Dokumentasikan hasilnya untuk portofolio di Instagram.
Bantu para profesional atau pebisnis yang sibuk dengan tugas-tugas administratif seperti membalas email, menjadwalkan pertemuan, atau mengelola data. Semua dilakukan secara online.
Modal: Laptop, internet, dan kemampuan organisasi yang baik.
Cara Memulai: Tawarkan jasamu di platform seperti LinkedIn atau situs freelance.
Pecinta hewan? Tawarkan jasa menjaga hewan peliharaan saat pemiliknya pergi berlibur atau mengajak anjing jalan-jalan sore. Ini adalah pekerjaan yang menyenangkan dan minim stres.
Modal: Nol, hanya kecintaan pada hewan.
Cara Memulai: Promosikan di komunitas pecinta hewan atau di lingkungan perumahanmu.
Banyak kedai kopi (coffee shop) yang membutuhkan tenaga paruh waktu, terutama di akhir pekan. Ini memberimu pengalaman kerja tim, layanan pelanggan, dan tentu saja, uang saku.
Modal: Nol.
Cara Memulai: Cari lowongan di media sosial atau datangi langsung coffee shop di sekitar kampusmu dan tanyakan apakah mereka butuh tenaga part-time.
“Cara terbaik untuk memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.” – Walt Disney
Memilih ide hanyalah langkah pertama. Eksekusi yang baik adalah kuncinya. Berikut beberapa tips praktis untukmu:
Untuk menambah semangat dan wawasanmu, tonton video dari Venny Jasmine yang membahas cara memulai bisnis sampingan, sangat relevan untuk kamu yang masih mahasiswi.
Beberapa pertanyaan kami himpun yang banyak ditanyakan oleh para mahasiswi, antara lain:
Kunci utamanya adalah manajemen waktu. Gunakan planner atau aplikasi kalender untuk menjadwalkan jam kuliah, belajar, dan bekerja. Mulailah dari komitmen kecil, misalnya 5-10 jam per minggu, dan komunikasikan jadwalmu secara jujur kepada klien.
Banyak ide dalam daftar ini bisa dimulai dengan modal di bawah Rp200.000, bahkan ada yang modalnya hanya laptop dan koneksi internet yang sudah kamu miliki. Fokuslah pada bisnis berbasis jasa (skill) untuk meminimalkan modal awal.
Untuk memulai sebagai mahasiswi, sama sekali tidak perlu. Kamu bisa beroperasi sebagai perorangan atau freelancer. Fokus saja pada membangun portofolio dan mendapatkan klien pertama. Urusan legalitas bisa dipikirkan nanti jika bisnismu sudah sangat besar.e>
Menjadi mahasiswi bukan halangan untuk memulai perjalanan sebagai seorang wirausahawan. Dengan banyaknya ide bisnis sampingan untuk mahasiswi yang fleksibel dan bermodal minim, kamu punya kesempatan besar untuk mandiri secara finansial, mengasah keahlian, dan membangun portofolio yang mengesankan bahkan sebelum lulus. Pilihlah ide yang paling sesuai dengan passion dan kemampuanmu, mulailah dari langkah kecil, dan tetaplah konsisten. Semoga berhasil!
Daftar Pustaka
Tenaga Kesehatan Apoteker di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Sultan Daeng Radja. Founder of Apotek Annisa Official & Media Mahasiswi Indonesia.